“Saya mengucapkan selamat kepada Polri karena untuk mencegah penyebaran Covid-19, Polri telah melaksanakan Operasi Ketupat yang biasa hanya 14 hari sekarang berlangsung sampai dengan 54 hari. Yaitu sejak 10 April sampai dengan 3 Juni 2020. Ini merupakan operasi ketupat terlama dalam sejarah,†ujarnya dalam kuliah virtual Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Selasa (15/9).
Pria yang karib disapa Ariza itu mengatakan, keterlibatan Polri dan TNI serta Satpol PP sesuai dengan arahan pemerintah pusat dalam melakukan pengawasan, pemantauan, dan penindakan PSBB
“Tidak kurang dari 380 ribu personel TNI/Polri dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan. Itu sudah dimintakan langsung oleh Bapak Presiden," jelas Ariza.
Oleh karenanya, pihaknya pun terus berkoordinasi dalam berbagai hal, salah satunya sumber daya manusia untuk pengawasan dan pemantauan di lapangan serta di Rumah Sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet.
"Semuanya kami serahkan kepada TNI/Polri untuk membantu melaksanakan. Termasuk kegiatan penindakan ganjil-genap bekerja sama dengan Dishub DKI Jakarta,†sambungnya.
Keterlibatan Polri bersama Satpol PP dan TNI ini juga semakin ditingkatkan pasca diterbitkannya Pergub 79/2020 dan Pergub 88/2020 tentang Perubahan Pergub 33/2020 yang mulai berlaku sejak 14 September 2020 dalam rangka pengetatan PSBB melalui Operasi Yustisia.
“Dan sejak Senin 14 September 2020 kita memberdayakan TNI/Polri lebih lagi ada peningkatan signifikan terkait penambahan jumlah personel dalam rangka membantu melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan penegakan disiplin di DKI Jakarta,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: