Begitu jelas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meresmikan program Smart Digital Village Pesantren, di kampus IAILM/STIELM Pondok Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Program digital juga diyakini dapat meningkatkan mutu dan kurikulum di pesantren yang selama ini terkesan tradisional dan manual.
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini semua institusi baik ekonomi, pendidikan, harus fasih dalam dunia digital termasuk pesantren.
“Saya menyambut baik adanya program smart digital village pesantren Suryalaya,†ucap Emil, sapaan akrabnya seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Minggu (6/9).
Emil menilai, inovasi Ponpes Suryalaya perlu direplikasi oleh semua pesantren yang ada di Jabar dalam menguatkan skill digital pascapandemi Covid-19. Digitalisasi pesantren juga termasuk hal yang akan diatur perda pesantren yang saat ini sedang diperjuangkan Pemprov Jabar.
“Inovasi tersebut pun nantinya didukung dengan adanya perda pesantren yang saat ini tengah diperjuangkan, mudah-mudahan tahun ini selesai,†ungkapnya.
Setelah smart village digital dimulai dari Suryalaya, maka pesantren di Jabar sudah selangkah lebih maju untuk menapaki tangga peradaban melalui pesantren 4.0.
“Ini sebuah langkah inovasi baru,†ujarnya.
BERITA TERKAIT: