Di tengah pandemik yang mengharuskan anak-anak bersekolah dan orangtua bekerja dari rumah, peran ibu sebagai manajer keluarga sangatlah penting.
Sayangnya, Founder Ibu Profesional, Septi Peni Wulandari mengatakan, banyak ibu yang menganggap pandemik Covid-19 sebagai sebuah masalah sehingga merasa terbebani.
Situasi inilah yang menuntut seorang ibu untuk mengubah pola pikirnya. Lantaran kondisi seorang ibu akan sangat mempengaruhi keluarga.
Ketika seorang ibu melihat situasi pandemik sebagai masalah, maka ia akan lebih banyak mengeluh, jengkel, dan khawatir, sehingga anak-anak dan keluarga akan merasakan hal yang sama. Di sisi lain, imunitas pun akan menurun, katanya.
"Ketika menghadapi tantangan hidup, ubah
mindset,
there is no problem, but challenge. Karena beda sekali mana yang melihatnya sebagai masalah atau tantangan," ujar Septi dalam Zoom Talk Farah.id bertajuk "Menjadi Ibu Profesional di Masa Sulit Pandemi, Harus Bagaimana?" pada Senin (31/8).
Septi mengatakan, ketika seorang ibu menganggap suatu hal sebagai masalah, maka sifat pesimisme akan muncul. Namun sebaliknya, jika dipandang sebagai tantangan, maka jika optimisme yang akan muncul.
Apabila seorang ibu sudah mampu memandang situasi pandemik Covid-19 sebagai sebuah tantangan. Maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan mengubah konsep bahagia.
"Jadi setelah mengubah
mindset tantangan, kita juga harus mengubah konsep bahagia di dalam diri ibu, bahwa bahagia bukan segala sesuatu yang harus berjalan dengan baik, sesuai impian terus menerus," ujar ibu tiga anak tersebut.
Menurut Septi, bahagia adalah bagaimana merespons segala sesuatu yang ada dalam kehidupan dengan pola pikir yang baik.
"Nah sehingga adanya alhamdulillah dan alhamdulillah banget. Adanya bahagia dan bahagia banget, tidak ada bahagia dan susah," sambungnya.