Kasus Corona Di Pasar Tradisional Melonjak Karena Warga Masih Anggap Remeh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Selasa, 14 Juli 2020, 17:38 WIB
Kasus Corona Di Pasar Tradisional Melonjak Karena Warga Masih Anggap Remeh
Pasar Kramatjati, Jakarta Timur/Net
rmol news logo Sebagai tempat yang kerap terjadi kerumunan, tak heran jika banyak pedagang pasar tradisional dinyatakan positif virus corona baru alias Covid-19, tak terkecuali di DKI Jakarta.

Menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), pasar tradisional di DKI Jakarta masih menjadi lokasi paling tinggi penyebaran virus corona.

"Ada beberapa provinsi baru yang jumlah kasus cukup tinggi, yaitu Papua. DKI masih menjadi provinsi tertinggi, di susul Jatim," kata Ketua Bidang Infokom DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/7).

IKAPPI mencatat, hingga saat ini terdapat 1.053 orang positif Covid-19 di pasar tradisional yang tersebar di 190 pasar di Indonesia. Semakin tingginya kasus positif Covid-19 di pasar tradisional ini disebabkan karena masyakarat masih memandang remeh virus mematikan tersebut.

"Informasi yang terus kami terima, bahwa ketidakpercayaan publik terhadap bahaya Covid-19 menjadi faktor utama peningkatan Covid-19 di pasar," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA