Jauh Dari Rasisme, Mahasiswa Dan Pelajar Papua Di Jateng Merasa Nyaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 09 Juni 2020, 00:24 WIB
Jauh Dari Rasisme, Mahasiswa Dan Pelajar Papua Di Jateng Merasa Nyaman
Mahasiswa dan pelajar asal Papua yang menimba ilmu di Jawa Tengah/Istimewa
rmol news logo Tepo seliro atau tenggang rasa masih menjadi budaya yang cukup kental di Jawa Tengah. Sikap keramahan tersebut dirasakan oleh mahasiswa dan pelajar asal Papua yang masih menuntut ilmu di Jawa Tengah.

"Saya dan teman-teman merasa senang tinggal di Jawa Tengah, masyarakat di sini ramah-ramah, kami juga sering berkumpul membaur bersama warga asli setempat, mereka baik-baik semua kepada kami," kata salah satu pelajar asal Papua yang menimba ilmu di Jawa Tengah bernama Anderson Natkimi kepada wartawan, Senin (9/6).

"Saya dan teman-teman juga sering diberikan banyak makanan oleh warga, apalagi mereka yang habis punya hajatan," sambungnya.

Sementara Wiliem, putra asal Papua Barat yang saat ini menuntut ilmu di SMU 1 Kaeneman, Kabupaten Batang memiliki kesan tersendiri tinggal di Jawa Tengah. “Teman-teman dan guru-guru di sini baik-baik semua,” ujarnya.

Rata-rata pelajar dan mahasiswa asal Papua ini banyak yang berprestasi. Mereka juga semangat dalam menyelesaikan studinya agar ketika lulus dapat memberi kontribusi untuk tanah kelahiran di Papua.

Selain pendidikan formal, banyak juga pelajar asal Papua yang masuk di beberapa pondok pesantren, seperti di Kota Demak dan Kota Rembang.

Sejauh ini, tak ada perbedaan atau bahkan perilaku rasisme lantaran Pemerintah Provinsi Jateng bersama TNI dan Polri memberi perhatian lebih kepada mahasiswa dan pelajar di sana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA