Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pembangunan RJIT dilakukan Kementan untuk meningkatkan produktivitas panen. Program tersebut sudah dirasakan oleh para petani dengan adanya penambahan indeks tanam.
“Tadinya petani hanya bisa sekali tanam dalam setahun, kini bisa menjadi dua kali atau lebih. Sedangkan di waktu jeda, petani tetap memanfaatkan air yang ada dengan menanam tanaman lain, seperti palawija atau tanaman hortikultura lain, memanfaatkan lahan kosong dan ketersediaan air irigasi,†tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (5/6).
Sementara Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, RJIT membuat areal yang bisa dialiri semakin banyak.
"Jaringan irigasi juga menambah luas layanan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien," kata Sarwo Edhy.
RJIT dilaksanakan pada jaringan tersier di daerah irigasi sesuai kewenangan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota, dan irigasi pada tingkat desa yang memerlukan rehabilitasi atau peningkatan.
Beberapa hal harus diperhatikan dalam kriteria lokasi ini, di antaranya diutamakan pada jaringan irigasi yang tersiernya mengalami kerusakan yang terhubung dengan jaringan utama, kondisi yang sudah baik maupun direhabilitasi oleh KemenPUPR atau Dinas Provinsi/kabupaten/kota.
RJIT juga diarahkan pada jaringan irigasi tersier yang memerlukan peningkatan fungsi jaringan irigasi untuk mengembalikan fungsi layanannya serta masuk dalam jaringan irigasi desa.
Sarwo Edhy menjelaskan, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa bendungan, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani.
Adapun kegiatan RJIT di Kabupaten Dharmasraya terbagi di 6 kecamatan, seperti Desa Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung dengan luas oncoran 20 Ha yang dikelola Poktan Puguan Tani dengan ketua Fitrawadi. Lokasi lainnya adalah di Desa Batu Rijal Kecamatan Padang Laweh yang dikelola Poktan Harmonis dengan luas lahan terairi sekitar 20 Ha.
Pembangunan RJIT pada tahun 2020 ini dikerjakan secara gotong royong atau swakelola bersama seluruh anggota poktan sehingga hasilnya lebih optimal.
“Anggota poktan sangat bersemangat dalam turut serta merehabilitasi jaringan irigasi tersier di daerah kami, dengan RJIT yang bagus, maka ketersediaan air untuk usaha tani kami akan aman, sehingga produksi kami meningkat,†tutur Fitrawadi.
BERITA TERKAIT: