"Kami rasa ini sebagai keputusan yang tepat dalam memutus mata rantai Covid-19. Apalagi, curva kasus Covid-19 di Indonesia belum melandai," kata pemilik KBIH Arofah Jepara, Nuruddin Amin, Kamis (4/6).
Dirinya mengaku telah memprediksi adanya pembatalan ibadah haji 2020 sejak Pemerintah Arab Saudi menutup Masjidil Haram beberapa waktu lalu. Meski begitu, segala persiapan di KBIH yang dipimpinnya tetap berjalan seperti tahun sebelumnya.
"Persiapan berangkat sebenarnya sudah siap. Secara mental, para calon jemaah juga siap," imbuhnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Pada tahun ini, ada 49 calon jemaah haji yang rencananya diberangkatkan KBIH Arofah. Mereka juga telah mengikuti segala persiapan dan pembekalan. Bahkan untuk latihan manasik haji sudah dilakukan sebanyak 17 kali, sejak awal Desember 2019 lalu.
"Biasanya kami selesai manasik bulan Syaban. Kemudian diakhiri ziarah Wali 9 dan pada bulan Syawal ada penutupan. Di bulan Dzulqodah tinggal persiapan berangkat saja," urainya.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nung ini, jika ibadah haji 2020 tetap dilaksanakan, ada kemungkinan muncul klaster Covid-19 baru dari para calon jemaah.
Sebab, tidak ada yang bisa menjamin, termasuk para pemilik KBIH, siapa saja calon jemaah yang sehat maupun membawa virus.
"Misal harus dikarantina dulu di asrama haji, juga akan terlalu berat. Bisa-bisa malah muncul klaster baru," imbuhnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: