Tak Kunjung Dapat Bantuan, Warga Pematang Sawah Hanya 'Dihibur' Penempelan Stiker

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 29 April 2020, 10:20 WIB
Tak Kunjung Dapat Bantuan, Warga Pematang Sawah Hanya 'Dihibur' Penempelan Stiker
Nukhpiah, warga miskin Pekon Guring yang tak kunjung mendapat bansos/RMOLLampung
rmol news logo Di tengah kondisi sulit sebagai dampak dari penyebaran virus corona baru (Covid-19), bantuan dari pemerintah setidaknya bisa membantu masyarakat untuk melanjutkan kehidupan mereka.

Sayang, pembagian bantuan ini memang masih belum merata. Jangankan yang belum didata, mereka yang sudah didata saja tak kunjung mendapat bantuan.

Bahkan hingga kini warga miskin di Pekon Guring Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, cuma dihibur dengan penempelan stiker bantuan.

Kepada Kantor Berita RMOLLampung, salah seorang warga, Nukhpiah menuturkan sekitar 5 bulan lalu dirinya bersama warga lain diundang musyawarah Ibu Lisa selaku pendamping PKH setempat guna menyosialisasikan penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Menurut dia, selang beberapa minggu, aparatur Pekon Guring  mendatangi rumah semipermanennya untuk dilakukan penempelan stiker Bantuan Kesejahteraan Sosial.

Sebelum menempelkan stiker, satu dari petugas mengatakan agar ia menjaga stiker ini jangan sampai lepas. Kalau stiker ini lepas maka tidak akan mendapatkan bantuan.

“Tapi sampai sekarang saya belum menerima bantuan tersebut, saya sangat berharap untuk mendapatkannya,” ujarnya, Selasa (28/4).

Diceritakan Nukhpiah, selama ini dia tinggal di rumah sederhana bersama anak dan mantu dengan 3 anak mereka, juga suaminya yang sudah 1 tahun terahir mengalami stroke. Dia juga mengurus 3 cucunya yang ditinggal bapaknya setelah ibunya meninggal.

Saat dikonfirmasi, Kaur Umum Pekon Guring, Saleh mengatakan, pihaknya menempel stiker di rumah-rumah warga atas perintah kecamatan terhadap siapa-siapa yang terdaftar mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial, baik itu PKH ataupun BPNT sekitar 5 bulan lalu.

Dia mengaku pernah menanyakan kepada petugas kecamatan setempat, Adnan, sekitar 2 bulan lalu, kenapa warga yang rumahnya sudah ditempeli stiker belum menerima bantuan.

“Usulan baru memang belum ada yang keluar,” katanya menirukan ucapan Adnan.

Saat ditanya apakah ibu Nukhpiah termasuk data penerima BLT Covid-19, ia mengaku tidak ikut mendata walau dia salah satu panitia pendataan.

Saleh hanya mengatakan, menurut mereka yang mendata, ibu tersebut masuk dalam data mereka, karena selama ini belum menerima bantuan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA