Jika peti mati biasanya berbentuk lebar ke samping karena jenazahnya menghadap ke atas, peti mati yang dibuat pihak IPJ RSUD Dokter Soekardjo ini bentuknya melebar ke atas. Hal ini berdasarkan syariat pemakaman jenazah seorang muslim yang harus menyamping dan menghadap kiblat.
Koordinator Tim Pemulasaran Covid-19 RSUD Dokter Soekardjo Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat mengatakan, pembuatan peti mati ini merupakan persiapan jika nanti ada pasien muslim yang dirawat di ruangan isolasi meninggal dunia. Maka dari itu, pihaknya membuat peti khusus untuk memudahkan pemulasaraan jenazah hingga ke pemakaman.
“Ini sebagai persiapan saja, sebenarnya kan kita sebagai umat muslim jenazahnya harus miring dan menghadap kiblat. Jadi kita membuat peti sesuai dengan ukuran tubuh jenazah,†kata Ajat Sudrajat, saat ditemui di Kamar Mayat RSUD Dokter Soekardjo, Minggu (19/4).
Sebelum membuat peti khusus muslim ini, pihak RSUD Dokter Soekarjo sudah mendapat bantuan peti. Namun peti tersebut merupakan peti yang biasa digunakan untuk nonmuslim. Jadi jika digunakan bagi jenazah muslim, harus ditopang terlebih dahulu agar posisi jenazah menghadap ke kiblat.
“Kita juga kemarin sempat mengurus dua jenazah PDP beragama Islam. Karena memakai peti berukuran biasa, jadi harus ditopang jenazahnya agar menyamping dan menghadap kiblat. Kami khawatir posisi jenazah di jalan saat dibawa dan diangkat akan berubah,†ucap Ajat, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Menurut Ajat, pembuatan peti khusus muslim ini juga atas dasar kekhawatiran keluarga pasien yang sering menanyakan posisi jenazah di dalam peti.
“Kami juga sering ditanya oleh keluarga pasien, bagaimana posisi jenazah di dalam peti. Kami pun menjelaskan bahwa jenazah sudah ditopang agar posisinya miring,†pungkas Ajat.
BERITA TERKAIT: