Tak Kalah Mencemaskan, Hingga Maret 40 Orang Meninggal Karena DBD Di Jawa Tengah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 13 April 2020, 16:53 WIB
Tak Kalah Mencemaskan, Hingga Maret 40 Orang Meninggal Karena DBD Di Jawa Tengah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Hingga Maret 2020, kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah mencapai 2.115 kasus dan telah menyebabkan 40 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, Cilacap tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi, mencapai 216 kasus dengan 3 pasien meninggal.

Kemudian, Kota Semarang dengan jumlah penderita mencapai 154 pasien, dua di antaranya meninggal. Selanjutnya, Kabupaten Jepara yang tercatat 136 penderita dengan satu orang meninggal. Disusul Kabupaten Banyumas dengan 132 kasus dan 3 meninggal dunia, kemudian Kabupaten Klaten dengan 131 penderita dan meninggal tiga orang.

Berikutnya ada Kabupaten Kebumen dengan 124 kasus dan 4 orang meninggal dunia; Kabupaten Purbalingga dengan 99 penderita, 2 orang meninggal; Kabupaten Brebes 87 kasus, 2 meninggal. Terakhir; Kabupaten Banjarnegara dengan 62 kasus, 3 meninggal dunia.

"Intinya semua wilayah di Jateng ada temuan kasus. Memang negara kita ini tropis, jadi endemik DB. Maka itu kami minta dioptimalkan juru pemantau jentik. Agar bekerja maksimal," kata Yulianto, Senin (13/4), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Dia mengingatkan, hingga saat ini wilayah Jateng masih mengalami hujan dan memasuki musim pancaroba. Pihaknya meminta warga waspada dengan memantau tampungan air dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Galakkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan menguras, membersihkan, menutup tempat tampungan air, dan menaburkan bubuk larvasida jika perlu," demikian Yulianto. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA