Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule, mengatakan, tanpa PSBB ataupun karantina wilayah yang ketat, semua upaya yang dilakukan akan sia-sia.
"Kalau tidak ketat, semua upaya dan uang akan sia-sia," ujar Iwan Sumule, Selasa (7/4).
"Kebijakan membebaskan ganjil genap dan masih beroperasinya angkutan umum itu kan sama saja bohong, termasuk dapat melakukan penyebaran virus," tambahnya.
Karantina wilayah harus diberlakukan secara ketat, tinggal dirumah.
Menurut Iwan Sumule, itu dijalani sambil menunggu Pemprov DKI Jakarta melakukan 3T, tracing (lacak), test dan treat (obati).
Karantina wilayah itu utamanya untuk mempermudah melacak dan menemukan (kanal) setiap orang yang memiliki virus (trace), untuk mengetahuinya dilakukan test, akurat positif, ya langsung dibunuh virusnya (treat).
Kalau PSBB tidak ketat, dan 3T tidak dilakukan, lanjut dia, mapping dan peta wilayah terdampak menjadi tidak berguna.
"Itulah kenapa harus ada biaya pemenuhan kebutuhan pokok warga, karena karantina wilayah itu diberlakukan secara ketat. Tinggal di rumah," demikian Iwan Sumule.