Menurut Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Rustian, seluruh personel yang akan melakukan observasi terhadap 188 ABK tersebut telah diberangkatkan ke Pulau Sebaru. Sementara, 188 ABK World Dream saat ini sudah dipindahkan ke KRI Soeharso dan tengah dalam perjalanan menuju lokasi.
"Proses pemindahan dari World Dream ke KRI Suharso itu dilakukan di tengah laut, dan KRI Suharso itu diperkirakan Jumat sore (28/2) akan sampai di Pulau Sebaru," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (27/2).
Rustian menambahkan, lokasi observasi saat ini jauh lebih layak dibandingkan observasi yang dilakukan di Kepulauan Natuna. Kata dia, di Pulau Sebaru sudah terdapat bangunan permanen seperti kamar-kamar dengan fasilitas AC.
"Saya itu kan ikut proses observasi di Natuna yang dari Wuhan. Nah kalau di Pulau Sebaru ini memang lokasinya sudah siap betul," jelasnya
Selain itu, lanjut Rustian, hingga hari ini tidak ada penolakan dari masyarakat setempat terkait lokasi observasi di Pulau Sebaru.
"Tidak ada penolakan dari masyarakat. Karena lokasinya yang memang jauh (dari permukiman), dan mereka (188 ABK) akan di observasi disana selama 14 hari," katanya.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan lokasi observasi berada di pulau kosong atau pulau yang tidak berpenghuni sehingga dinilai aman. Terlebih, Pulau Sebaru memang sebelumnya merupakan tempat rehabilitasi narkoba.
"Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga, sama seperti waktu observasi di Natuna dan kita akan pastikan mereka nyaman," kata Menko PMK Muhadjir Effendy.