Tidak Dievakuasi, Pria Setengah Abad Ini Sempat Masak Nasi Saat Banjir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 07 Januari 2020, 14:59 WIB
Tidak Dievakuasi, Pria Setengah Abad Ini Sempat Masak Nasi Saat Banjir
Bambang Eko Setiawan/RMOL
rmol news logo Ratusan warga Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi terjebak saat banjir terjadi pada Rabu (1/1) pagi hingga Kamis (2/1) siang.

Salah satunya, Bambang Eko Setiawan (54) warga RT. 08/08 yang mengaku kejebak banjir hingga banjir surut.

Bambang menceritakan awal muka terjadinya banjir di perumahan ini. Menurut Bambang, pada Rabu pagi (1/1). Saat itu, banjir tidak terlalu parah hanya ketinggian sepinggang orang dewasa.

Namun satu jam kemudian air terus meninggi seiring luapan dari Sungai Bekasi yang memiliki tanggul dengan ketinggian 5 meter.

Air begitu cepat memasuki ke dalam rumah hingga Bambang mengaku tak mendapat kesempatan untuk menyelamatkan harta bendanya.

Pada siang harinya air semakin meninggi hingga satu lantai rumahnya terendam banjir. Sehingga ia bersama keponakannya yang masih berumur 12 tahun mengungsi ke rumah tetangganya yang memiliki dua lantai.

Di lantai dua pun juga terendam banjir hingga ketinggian sedada orang dewasa. Padahal, wilayah rumah ini merupakan dataran yang lumayan tinggi.

Bambang mengaku selama banjir bersama tetangganya itu tak di evakuasi oleh petugas lantaran rumahnya yang masuk ke dalam gang. Sehingga perahut karet penyelamat tak bisa melintas di depan rumahnya.

Banjir yang semakin tinggi membuatnya serta tetangganya itu panik lantaran kebingungan mencari tempat untuk berlindung dari air banjir.

Sejak siang hari hingga keesokan harinya, Bambang mengaku masih sempat memasak nasi serta menggoreng telor walaupun dalam keadaan terendam banjir. Di dalam rumah itu Bambang bersama lima orang lainnya makan bersama dalam keadaan terendam banjir.

Hingga air surut barulah dia berusaha menuju posko pengungsian.

Kini Bambang terlihat hanya merenung melihat kondisi rumah rusak dibagian atapnya lantaran terendam banjir. Ia kebingungan untuk membenahi rumahnya.

Pasca banjir sejak Kamis (2/1) hingga Selasa (7/1) ini di rumahnya masih banyak lumpur yang terbawa oleh arus banjir. Satu persatu barang ia bersihkan menggunakan air pompa yang kini sudah bisa beroperasi kembali.

Bambang hanya bisa meratapi satu unit kendaraan sepeda motornya yang tak sempat diselamatkan. Dia pun mengaku kebingungan untuk menghidupkan kembali sepeda motornya lantaran bengkel service sepeda motor sudah penuh oleh kendaraan lainnya yang juga terendam banjir.

Akibatnya, dia selalu berjalan kaki untuk mengambil makanan maupun keperluan lainnya di posko pengungsian yang berada di Gudang Logistik BNPB yang berjarak sekitar 600 meter. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA