Dewan beralasan, ditolaknya anggaran hibah untuk Bamus Betawi karena usulan anggarannya tidak dibahas dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Terkait hal ini, Ketua Bamus Betawi Abraham Lunggana atau populer disapa Haji Lulung, menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah di Gedung Balaikota DKI Jakarta, untuk membahas dana hibah Bamus Betawi yang tidak dianggarkan pada APBD 2020.
Lulung mengaku memaklumi ketiadaan dana hibah untuk Bamus Betawi lantaran anggaran provinsi sedang defisit.
"Saya mengerti anggaran DKI sedang defisit. Saya bilang (kepada Sekda) saya siap tidak menerima hibah tahun ini, dan saya siap dengan uang saya dan teman-teman, saya siapkan buat program Bamus Betawi tahun 2020 sebesar Rp 10 miliar," kata Lulung, Kamis (26/12).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, baru tahun ini Bamus Betawi tidak mendapat dana hibah. Nilai hibah di tahun-tahun sebelumnya juga meningkat secara bertahap dimulai dari Rp 200 juta hingga Rp 500 juta.
Meski demikian, Haji Lulung mengatakan Bamus Betawi akan tetap menjalankan semua agenda kegiatan festival budaya Betawi dari hasil urunan teman-teman.
Bulan pertama, kegiatan festival tabungan umrah untuk masyarakat Bamus Betawi. Bulan kedua, festival palang pintu. Bulan ketiga, festival kerak telor. Bulan keempat, festival kampung Betawi. Dan bulan kelima lebaran Betawi.
"Jadi kami tidak pernah mau berhenti untuk menjalankan program sesuai Perda 4/2015. Artinya di situ juga ada kelestarian budaya Betawi kemudian ada Pergub 18 dan 19 festival seni budaya sepanjang tahun," pungkas anggota DPR RI ini.
BERITA TERKAIT: