Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa dirinya mampu. Pembuktian ini diperlukan lantaran kepemimpinan wanita kadang dipandang sebelah mata oleh menteri-menteri maskulin. Hal ini yang dirasakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. Marsudi. Berkat kerja kerasnya itu, Retno menjabat sebagai menlu dua periode.
Hal yang sama dirasakan Menteri Informasi dan Kebudayaan Afganistan, Hasina Safi ketika menghadiri
"Dialogue on The Role of Women in Building and Sustaining Peace Women as Agent of Peace and Prosperity" yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
"Saya dengar ini adalah kedua kalinya ia (Retno) terpilih dalam kabinet. Ini bukan hal yang mudah. Saya tahu itu karena perempuan harus bekerja tiga kali lipat lebih keras," ujar Hasina.
Dalam pernyataan tersebut, Hasina pun berkelakar atas situasi yang harus di hadapi oleh para perempuan,
"Jadi artinya dia (Retno) bekerja tiga kali lebih keras dan terpilih dua kali dalam kabinet. Saya mengerti," ujar Hasina yang diiringi tawa dan tepuk tangan para audiens.
Sembari memberikan ucapan selamat pada Retno, Hasina pun memandang Retno, pandangan itu kemudian dibalas oleh Retno dengan senyuman hangat.
Dari Retno, lanjut Hasina, perempuan-perempuan harusnya tidak boleh takut untuk melakukan apa pun karena perempuan bisa menjadi hal yang mereka inginkan.
BERITA TERKAIT: