Jakpro: Revitalisasi TIM Untungkan Seniman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Senin, 25 November 2019, 16:43 WIB
Jakpro: Revitalisasi TIM Untungkan Seniman
Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto.RMOL
rmol news logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan merevitalisasi kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM).

Revitalisasi ini nantinya akan dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, pihaknya hanya akan merevitalisasi TIM, bukan merelokasi.

Bantahan Jakpro ini menjawab isu-isu yang berujung para seniman senior TIM menolak revitalisasi.

"Kutipan narasi bahwa ini adalah relokasi TIM itu salah besar.  Namanya revitalisasi bukan relokasi. Tidak ada pemindahan TIM," kata Dwi saat jumpa pers di Kantor Jakpro, Thamrin City, Level 1 Lobby Timur, Senin (25/11).

Dwi menambahkan, revitalisasi TIM nantinya akan ditambah bangunan hotel berbintang serta pusat bisnis. Dwi menegaskan, hotel tersebut bukan berdiri di atas lahan baru melainkan di atas Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin.

"Saya ingin sampaikan ke temen-temen, perpustakaan HB Jassin agak berantakan sulit nyarinya. Ini yang akan kita revitalisasi. Di desain Andre Martin," tegasnya.

Lebih lanjut Dwi mengatakan, dalam bangunan baru itu, nantinya akan dibagi perlantai. Di lantai satu hingga tiga ada ruang publik, galeri terbuka, retail area.

Kemudian, di lantai empat sampai enam, terdapat perpustakaan daerah DKI Jakarta. Selanjutnya Lantai tujuh adalah Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin. Kemudian, di lantai delapan hingga 14, akan digunakan untuk Wisma TIM.

Dwi mengatakan, Wisma TIM ini nantinya akan menampilkan karya-karya dari seniman TIM.

"Bisa terbayangkan, karya seniman dari TIM itu ada di hotel ini. Hasil seni lukis dilihat pendatang, lalu membelinya," tegasnya.

Selain itu, Dwi menambahkan, nantinya lukisan seniman TIM juga akan dipajang di setiap kamar. Bila ada yang mau membawa pulang untuk dijadikan kenang-kenangan tentu tinggal menghubungi manajemen untuk selanjutnya diatur pembayarannya.

"Jadi Istilah komersialisasi itu yang harus dijernihkan. Hasil optimalisasi bukan komersialisasi, akan dikembalikan ke TIM ini," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA