Sayangnya, salah satu penunjang peringatan dini bencana di wilayah ujung timur Jawa Barat itu masih sangat minim.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena menyebutkan, sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) untuk wilayahnya masih sangat kurang.
"Tadinya
kan pasca tsunami Pangandaran 2016 EWS semuanya ada sejumlah 14. Sekarang tinggal dua, itu juga yang dipasang di tahun 2015," tutur Nana seperti diberitakan
RMOL Jabar, Senin (10/6).
Padahal idealnya dengan bentang laut sepanjang 91 kilometer (km), menurut Nana, minimal butuh 30 unit EWS yang normal dan bisa dikendalikan dari BMKG, BNPB, BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten.
"Tingkat kerawanan kita cukup tinggi, untuk di Indonesia, Pangandaran masuk ranking 16, kalau di Jawa Barat ada di urutan 5," tegas Nana.
Untuk mendapatkan EWS, Nana mengaku sudah melakukan berbagai upaya melalui pengajuan kepada instansi BMKG, BNPB dan BPBD Provinsi. Namun belum membuahkan hasil.
"Kalaupun nanti dapat, kita akan pasang di beberapa titik objek wisata di Pangandaran supaya warga dan wisatawan bisa tenang," imbuhnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: