“Ada sengkuni yang memprovokasi, mereka ingin sesama anak bangsa berselisih. Ada setingan tertentu yang sengaja membuat rusuh republik ini. Saya mengutuk keras pola-pola semacam ini. Polri dibantu TNI harus mengusut siapa yang mengotaki perusuh ini,†tegas Ganjar, seperti dilansir
Kantor Berita RMOL Jateng, Kamis (23/5).
Sengkuni ini adalah orang yang memprovokasi massa dengan narasi tertentu sehingga membuat mereka menjadi tidak percaya dengan pemerintah dan aparat keamanan.
Politikus PDIP itu mengatakan, adanya pengerahan massa tak dikenal dari luar Jakarta dan ditemukannya amplop berisi uang, batu-batu di sebuah mobil dan senjata api membuktikan bahwa perusuh ini dikendalikan oleh pihak tertentu yang memiliki niat tidak baik terhadap NKRI.
Ganjar mengatakan, sejak awal dirinya mendorong masyarakat untuk menerima hasil pemilu dengan sportif dan kesatria. Apabila ada yang tidak puas, konstitusi telah menyediakan jalur yakni menggugat ke MK.
"Kalau mengikuti mekanisme, rakyat akan tenang. Sayangnya ada yang memprovokasi dengan istilah people power-nya itu, massa kalau sudah di jalan kan mudah digosok, jadilah bentrok seperti ini,†ujar dia.
Melihat kondisi yang seperti itu, Ganjar mengajak seluruh elite politik untuk segera mengambil sikap. Para tokoh politik, tokoh agama, tokoh masyarakat harus bertindak cepat untuk mendinginkan suasana.
“Semua membutuhkan ketenangan batin. Saya minta para tokoh ayo segera mengademkan situasi dengan menunjukkan kedamaian. Kami rindu dan sangat berharap pak Jokowi dan pak Prabowo bisa bersalaman, berfoto bersama dan saling berangkulan untuk mendinginkan situasi ini," harapnya.