Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, M. Nabil Haroen pada pembukaan MKNU Pagar Nusa di Gedung Korea-Indonesia Technical and Cultural Coorperation Center (KITCC) Ciracas, Jakarta Timur, Senin (21/1) malam.
Gus Nabil mengatakan, MKNU tidak hanya soal akidah, tapi juga soal arah dan gerakan Pagar Nusa untuk 25 tahun yang akan datang.
"Ini harus sama dan seirama," ujar Gus Nabil.
Menurutnya, selama ini para pengurus Pagar Nusa belum terkoordinasi dengan baik sehingga diperlukan upaya memperkuat pengurus. Nantinya, seusai mengikuti MKNU, para pengurus di tingkat provinsi mengadakan kegiatan serupa di daerahnya.
Pagar Nusa di tingkat wilayah atau provinsi diberikan waktu untuk mengadakan MKNU hingga Juli 2019. Apabila pengurus tidak mengikuti pendidikan MKNU di wilayahnya, maka tidak diperkenan jadi pengurus.
"Tapi untuk semantara ini, kita awali kepada pengurus pusat Pagar Nusa dulu. Pagar Nusa menjadikan MKNU sebagai syarat menjadi pengurus. Jadi sekarang ini, pengurus pusat harus ikuti MKNU Pagar Nusa," jelasnya.
"Jadi di NU ini harus dikader tidak hanya menjadi warga saja. Kalau gak mau dikader ya jadi warga saja. Kalau jadi kader, ya harus jadi penggerak, menjadi motor. Ini transformasi Pagar Nusa," imbuh Gus Nabil menambahkan.
Menurut Gus Nabil, Pagar Nusa merupakan kelompok Islam yang selalu memegang prinsip-prinsip Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) NU, seperti tawassuth, tasamuh, tawazun, dan i'tidal. Sementara dalam berbangsa, Pagar Nusa memiliki konsep yang jelas, yakni empat pilar: Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
"Jika ada kelompok-kelompok melawan empat pilar ini, sama halnya melawan Pagar Nusa atau NU, dan kita berada di barisan pagar terdepan. Nah, ini yang kemudian akan kita tanamkan dalam-dalam ke dalam lubuk hati dan sanubari pendekar-pendekar kita," jelasnya.
Gus Nabil juga mengemukakan bahwa kegiatan yang rencananya berlangsung selama enam hari ini tidak hanya diisi materi-materi MKNU, tetapi juga akan dilakukan Training of Trainer (TOT). Hal itu agar pengurus Pagar Nusa di semua tingkatan dapat menyelenggarakan MKNU di wilayahnya masing-masing.
"Anda-anda nanti setelah lulus dari sini harus satu kata, satu frekuensi bahwa kita ini satu komando di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," tutupnya.
Pembukaan MKNU Pagar Nusa dihadiri Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, Ketua PBNU Eman Suryaman dan H. Aizzuddin Abdurrahman, Ketua Tim MKNU Sultonul Huda, dan Ketua LAZISNU Pusat Ahmad Sudrajat. Selain itu hadir juga Dewan Khos PP Pagar Nusa KH. Ayip Abbas dan Majelis Pendekar PP Pagar Nusa, Zainal Suwari.
[rus]