Ketika tsunami datang menerjang, Adit bin Subadi sedang mengikuti pertandingan sepakbola untuk seleksi Tim U-13.
Adit tidak langsung diberitahu bahwa ibu dan tiga orang adiknya sudah wafat karena diseret tsunami.
Adit sempat bermukim di tenda pengungsian di Kalianda, Lampung Selatan, hingga akhirnya ia bertemu dengan Aipda Turono.
Aipda Turono memvideokan percakapannya dengan Adit dengan memention video itu ke akun Menpora Nahrawi Imam tertanggal 25 Desember 2018.
Turono harus kembali bertugas dan tak bisa berlama-lama bercengkrama dengan Adit. Tapi ia berpesan, jika Adit datang ke wilayah Karang (rumah Aipda Turono), Adit boleh main ke rumah polisi ini.
Video percakapan Aipda Turono dan Adit menjadi viral.
Penulis lantas berpikir, apa gunanya video itu diviralkan jika seorang anak kecil seperti Adit dibiarkan hidup dengan penuh kesedihan di tenda pengungsian.
Maka Jumat 28 Desember, saya menghubungi Kapolda Lampung Irjen Polisi Purwadi Arianto yang memang saya kenal baik.
Saya kirimkan kepada Kapolda Lampung, video Aipda Turono berbincang dengan Adit.
Lalu saya bilang, "Pak Pur, tolong anak kecil ini supaya bagaimana caranya dia ditampung dulu di rumah polisi. Kasihan kalau anak sekecil itu sudah jadi yatim piatu dan harus hidup sendirian di tempat pengungsian".
Kapolda Lampung berjanji pada saya akan mencari dimana keberadaan Adit.
Beliau memerintahkan jajarannya mencari dimana Adit berada.
Hitungan jam, Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto sudah menghubungi saya kembali untuk memberitahu hasil pelacakan jajarannya terhadap Adit.
Semua informasi tentang Adit sangat lengkap diterima Kapolda Lampung dari bawahannya, dari mulai nama dan nomor handphone Kepala Desa tempat keluarga Adit tinggal, hingga nomor handphone Aipda Turono, semua dilaporkan kepada Kapolda Lampung.
Lalu Kapolda Lampung memberitahu saya mengenai hal itu.
Atas perintah Kapolda Lampung, Aipda Turono diperintahkan menjemput Adit ke tempat pengungsian dan menampung anak ini di rumahnya.
Itulah yang terjadi hingga akhirnya Adit kini bisa ditampung di rumah Aipda Turono.
Setelah dipastikan bahwa Adit sudah ditampung di kediaman Aipda Turono, Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi mengutus istrinya untuk datang membesuk Adit ke kediaman Aipda Turono.
Ibu Sarie Purwadi Arianto datang bersama rombongan ibu-ibu Bhayangkari dari jajaran Polda Lampung membawa bingkisan, termasuk menghadiahkan bola baru untuk Adit.
Ayah Adit masih hidup dan kini cuma tinggal mereka berdua yang hidup dari keluarga mereka, Adit dan ayahnya.
Kalau Kapolda Lampung tidak memerintahkan supaya Adit dibantu dan ditampung, mungkin sampai saat ini Adit masih menjalani hidup yang pilu di tenda pengungsian di Kalianda, Lampung Selatan.
Terimakasih secara khusus untuk Kapolda Lampung Irjen Polisi Purwadi Arianto.
The man behind the sence.
Purwadi adalah orang di belakang layar yang menyelamatkan seorang anak kecil seperti Adit, yang kehilangan sebagian besar keluarganya akibat tsunami, dengan memerintahkan agar bawahannya menampung dan mengasuh Adit.
Terimakasih Pak Kapolda Lampung dan Ibu Sarie Purwadi, jajaran Polda Lampung, Polres Pesawaran dan Aipda Turono.
[***]