Bupati Sukabumi Marwan Hamami menjelaskan, kawasan kampung adat itu memang rawan longsor.
"Kami sudah berkonsultasi dengan geologi, daerah sini memang potensi. Bahkan sesuai topografi tidak dimungkinkan di tempat, sebab jalur merah," ujar Marwan seperti dimuat
RMOL Jabar, Rabu (2/1).
Dengan kondisi topografi seperti itu maka warga Kampung Cimapag harus direlokasi untuk menghindar jatuhnya korban. Tapi proses ini tidak mudah karena mereka sudah turun temurun tinggal di area tersebut.
"Sesepuh mereka di sini, bahkan sudah 600 tahunan turun temurun di sini. Sehingga susah memindahkan mereka," ucapnya.
Apabila berpindah, kemungkinan lewat bedol adat. Namun untuk semua itu, mereka memiliki aturan tersendiri.
"Harus lewat wangsit, itu yang susah merelokasi," jelasnya.
Oleh karena itu, cara yang bisa dilakukan lewat perubahan
mindset. Salah satunya lewat edukasi penanaman pohon.
"Harus
ngamumule leuweung (menjaga hutan)," pungkasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: