Sampai saat ini masih terdapat 7 orang nelayan yang belum ditemukan ketika memancing di Pulau Rakata Kecil saat terjadinya tsunami Sabtu (22/12) lalu.
Pencarian terbagi menjadi 3 wilayah. Tim pertama melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di sekitaran perairan Minangruah sampai pantai Blebu Kalianda.
Tim kedua melakukan pencarian ke Pulau Sebesi dan perairan sekitar Pulau Sertung menggunakan sea rider milik Marinir. Sedang Tim ketiga masih menyisir di sekita Batu Balak sampai Way Muli.
Sementara itu, jumlah korban tsunami di Lampung Selatan dan Banten pun terus bertambah.
Hingga Sabtu (29/12) kemarin, total 431 tewas di Lampung-Banten.
Sehingga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana memperpanjang tanggap darurat di Kabupaten Lampung Selatan.
Untuk Lampung, Kabupaten Lampung Selatan yang paling parah mengalami kerusakan dan korban jiwa, yakni ada 116 tewas. Jumlah tersebut masih mungkin bertambah mengingat masih ada 11 orang yang belum ketemu.
Data tersebut berasal dari Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian. Korban luka-luka dari kabupaten ini ada 2.976 orang, dan tercatat 7.880 pengungsi.
Di Kabupaten Pesawaran, satu warga meninggal dunia, satu luka, dan 231 pengungsi. Kabupaten Tanggamus, korban tsunami satu balita tewas dan seribu warga mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
[ian]