TSUNAMI SELAT SUNDA

Mulai Berisiko, Tim Pencari Korban Tsunami Divaksin Tetanus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 25 Desember 2018, 23:44 WIB
Mulai Berisiko, Tim Pencari Korban Tsunami Divaksin Tetanus
Kerusakan akibat tsunami/Net
rmol news logo Pencarian korban tsunami Selat Sunda mulai berisiko di H+3. Sebab, korban meninggal yang ditemukan bisa saja sudah dalam kondisi yang tidak baik dan menimbulkan penyakit.

Begitu kata Komandan Dandim 0623 Cilegon  Letkol Armed Rico Ricardo Sirait sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOLBanten, Selasa (25/12).

Atas alasan itu dia meminta kepada tim yang melakukan pencarian di Kecamatan Anyer dan Cinangka, Kabupaten Serang diberi vaksin tetanus.

“Kami mengimbau tim yang terjun melakukan pencarian untuk divaksin tetanus. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pencarian akan kami teruskan sampai ada intruksi penghentian,” ujarnya.

Adapun pencarian di wilayah ini, dilakukan di tiga sektor lokasi pantai, mulao pagi hingga sore hari.

Menurut data Pusdalops BPBD Kabupaten Serang, korban tsunami tercatat 25 orang meninggal, 35 luka-luka, dan 37 orang hilang. Sementara pengungsi sebanyak 3.896 orang.

“Data ini terus kami update agar sinkron,” kata Rico.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana menjelaskan, data korban yang hilang didapat dari masyarakat yang melaporkan kepada tim penanggulangan bencana. Namun, kata dia, warga tidak melaporkan ketika ada keluarganya yang sudah ditemukan.

Namun pencarian akan terus dilakukan sampai batas waktu tertentu. Upaya pencarian dan pelayanan terhadap korban bencana, kami lakukan maksimal,” ujarnya. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA