Dari 234 jenazah yang ditermukan, 208 telah berhasil diidentifikasi dan 26 belum teridentifikasi.
"Yang diserahkan 205 jenazah dan tiga (jenazah) belum diambil pihak keluarga," kata Kabag Yaninfo Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Sulistiyo Pudjo di posko utama bencana tsunami, Wira Carita Hotel, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12) sore.
Pudjo menjelaskan, tiga jenazah yang berhasil teridentifikasi dan belum diambil oleh pihak keluarga saat ini masih berada di RSUD Berkah Pandeglang, Banten.
Adapun identitasnya: M. Anmar Suawandi (53) yang beralamat di Jalan Palapa 4, Blok G, Bekasi Selatan; Soleman (47) asal kampung Karang Mempe, Panimbang, Banten; dan Urmala (48) asal Kabupaten Singkawan, Kalimantan Barat.
Adapun jumlah pengungsi tercatat sebanyak 19.337 jiwa yang tersebar di lima wilayah. Paling banyak pengungsi di Kecamatan Angsana yakni kurang lebih 5.000 jiwa, dan Kecamatan Sumur Kopi 2.000 jiwa.
Seterusnya, Kecamatan Pagelaran 700 jiwa, Carita 600 dan Kecamatan Munjul sebanyak 200 jiwa.
Korban dan kerusakan akibat tsunami di Selat Sunda, Sabtu malam (22/12), terdapat di lima kabupaten yaitu Pandeglang dan Serang di Banten, serta Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran di Lampung.
Data korban yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga H-3: 429 orang meninggal dunia, 150 orang hilang, 1.485 orang luka-luka, dan 16.082 orang mengungsi.
Selain korban, tsunami juga mengakibatkan kerusakan. Seperti, 882 rumah rusak, 73 penginapan rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 65 kendaraan roda dua dan empat rusak, dan 60 warung rusak.
[rus]