Aksi tersebut dimulai sejak kemarin, Rabu (19/12). Jika kemarin mobil komando bak terbuka yang digunakan hanya satu unit, kini bertambah menjadi dua mobil yang terparkir di depan Kantor BUMN. Satu mobil membawa pengeras suara dan satu lagi membawa tanah dan kayu guna melaksanakan aksi kubur diri.
Tiga replika kuburan lengkap dengan papan nama, tanah, dan taburan bunga di atasnya digunakan untuk mengubur para sopir truk yang belum dibayar upahnya sejak lima bulan itu.
Supri, salah seorang sopir yang dikubur hanya gelengkan kepala. Seakan memberikan pesan bila dirinya telah mati tanpa makan dan minum serta berbicara sedikitpun.
Hingga pukul 12.00 WIB, pihak Kementerian BUMN belum menerima perwakilan para sopir untuk masuk ke dalam.
Aksi unjuk rasa dengan mengubur diri tersebut dilakukan para sopir dengan mengusung empat tuntutan. Pertama, sopir meminta pembayaran upah lembur sesuai nota Sudinaker dan Kementerian Tenaga Kerja dan upah proses selama di-PHK. Kedua, pekerjakan kembali 1.095 AMT yang di-PHK massal dan secara sepihak.
Ketiga, para sopir meminta diangkat sebagai karyawan tetap di PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin, sesuai dengan nota Sudinaker yang sudah disahkan oleh pengadilan.
Keempat, para sopir meminta dibayarkan hak pensiun bagi pekerja yang lanjut usia sesuai perundang-undangan yang berlaku.
[lov]
BERITA TERKAIT: