Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan berbagai komunitas penyelam turut membantu melakukan evakuasi.
Agus Sulaiman (43), seorang relawan asal Palembang yang membantu pencarian sudah ada di lokasi sejak Selasa (30/10) lalu.
"Awalnya saya pantau lewat televisi dulu, saya lihat informasi kedalaman, ternyata 30-an meter, saya berangkat. Selasa sudah beli tiket baru minta izin. Ya, untungnya keluarga memberi izin," cerita Agus saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di posko tim POSSI, JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Uatara, Minggu (4/11).
Keyakinan mengabdi dan membantu sesama ini telah dijalani Agus belasan tahun. Agus yakin, jika apa yang dilakukannya merupakan amanah yang harus diemban. Meski pun sulit.
"Contohnya pencarian korban. Saya turun menyelam titik itu, ketemu korbannya itu, sampai naik lagi ke atas ya itu takdir. Harus dijalani," ujar Agus.
Agus percaya jika membantu penemuan korban, alam pun ikut membantu mewujudkan.
Misi penyematan dengan penyelaman bukan hal baru baginya. Penyelaman juga dilakukan saat kecelakaan pesawat Air Asia A320 dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya- Singapura yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan, Desember 2015 lalu.
Lantaran itu, Agus mengaku memahami cara mengevakuasi korban yang sudah berada di dasar laut beberapa hari.
"Ya, pokoknya kita penyelam baik itu tim rescue atau TNI, Basarnas, Polri sama-sama tahu bagaimana," tandasnya.
Agus yakin, pencarian korban akan berjalan lancar jika dilaksanakan dengan baik dan tidak melanggar norma. Ia juga percaya keluarga korban mendoakan para tim pencari.
[lov]
BERITA TERKAIT: