Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walubi Tidak Mengakui Shinsei Bukkyo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 01 November 2018, 16:21 WIB
Walubi Tidak Mengakui Shinsei Bukkyo
Foto: Net
rmol news logo Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) tidak mengakui Shinsei Bukkyo sebagai bagian dari aliran agama Budha dari Jepang. 

Aliran Buddha dari Jepang yang ada dan diakui di Indonesia adalah Nichiren Shoshu.

"Di dalam Walubi tidak ada nama aliran Shinsei Bukkyo, saya baru dengar yang namanya Shinsei Bukkyo," kata Kepala Humas Walubi, Toto Sugiharto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/11).

Walubi merupakan wadah kebersamaan organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari Majelis-Majelis Agama Buddha, Lembaga Keagamaan Buddha, Dewan Sangha, Badan Kehormatan dan Wadah Kemasyarakatan yang bernapaskan Agama Buddha.

Toto Sugiharto mengatakan, banyak aliran yang mau mendaftar ke Walubi seperti Soka Gakkai. Tapi, aliran itu lebih ke arah politik dan urusannya langsung ke Jepang sehingga tidak diterima Walubi.

Dia mengingatkan, jika pengurus Shinsei Bukkyo ingin mendaftarkan alirannya pada Kementerian Agama  maka perlu persetujuan dari Walubi.

"Kalau mau masuk Walubi, berdasarkan AD/ART, minimal aliran itu harus punya perwakilan di enam provinsi. Jadi, tidak bisa asal masuk," terang Toto.

Namun, jika Shinsei Bukkyo tetap mengklaim sebagai airan agama Budha, Walubi tidak bisa menuntutnya. "Karena itu di luar kewenangan," ujarnya.

Ihwal peribadatan penganut aliran Shinsei Bukkyo yang tidak menggunakan vihara sebagai tempat beribadah, Toto menyatakan itu menjadi urusan mereka. 

Menurut dia juga biasa jika penganut Shinsei Bukkyo yang menggunakan tiga hio dalam beribadah. Tiga hio itu melambangkan langit, bumi, dan manusia.

Sebelumnya, Pembina Shinsei Bukkyo Rudy Chandra menyatakan Shinsei Bukkyo merupakan agama Budha baru yang berkembang di Jepang sejak 1954. Ajaran ini dikembangkan Toraibutsu yang mereka kenal sebagai utusan Tuhan.[wid]
RMOL. Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) tidak mengakui Shinsei Bukkyo sebagai bagian dari aliran agama Budha dari Jepang.  

Aliran Buddha dari Jepang yang ada dan diakui di Indonesia adalah Nichiren Shoshu.

"Di dalam Walubi tidak ada nama aliran Shinsei Bukkyo, saya baru dengar yang namanya Shinsei Bukkyo," kata Kepala Humas Walubi, Toto Sugiharto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/11).

Walubi merupakan wadah kebersamaan organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari Majelis-Majelis Agama Buddha, Lembaga Keagamaan Buddha, Dewan Sangha, Badan Kehormatan dan Wadah Kemasyarakatan yang bernapaskan Agama Buddha.

Toto Sugiharto mengatakan, banyak aliran yang mau mendaftar ke Walubi seperti Soka Gakkai. Tapi, aliran itu lebih ke arah politik dan urusannya langsung ke Jepang sehingga tidak diterima Walubi.

Dia mengingatkan, jika pengurus Shinsei Bukkyo ingin mendaftarkan alirannya pada Kementerian Agama  maka perlu persetujuan dari Walubi.

"Kalau mau masuk Walubi, berdasarkan AD/ART, minimal aliran itu harus punya perwakilan di enam provinsi. Jadi, tidak bisa asal masuk," terang Toto.

Namun, jika Shinsei Bukkyo tetap mengklaim sebagai airan agama Budha, Walubi tidak bisa menuntutnya. "Karena itu di luar kewenangan," ujarnya.

Ihwal peribadatan penganut aliran Shinsei Bukkyo yang tidak menggunakan vihara sebagai tempat beribadah, Toto menyatakan itu menjadi urusan mereka.  

Menurut dia juga biasa jika penganut Shinsei Bukkyo yang menggunakan tiga hio dalam beribadah. Tiga hio itu melambangkan langit, bumi, dan manusia.

Sebelumnya, Pembina Shinsei Bukkyo Rudy Chandra menyatakan Shinsei Bukkyo merupakan agama Budha baru yang berkembang di Jepang sejak 1954. Ajaran ini dikembangkan Toraibutsu yang mereka kenal sebagai utusan Tuhan.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA