Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengatakan, keluarga korban mengeluhkan tentang itu langsung kepadanya di Posko Trauma Healing di RS Polri Sukanto.
"Tadi ada keluarga meminta pihak media tidak menyoroti body part (potongan tubuh) atau KTP," ungkapnya dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Pasalnya, lanjut Erzaldi, secara psikologis foto dan video tersebut mengganggu psikologis para keluarga korban.
"Mereka akan semakin sedih sedih. Ada 3 sampai 4 orang sampaikan. Tambah sakit hati mereka," jelasnya.
Makanya, dia meminta pihak media bijak dalam memberikan informasi terhadap masyarakat luas. Kalaupun ingin menampilkan foto atau video sebaiknya diblur.
"Kalau bisa dikaburkanlah gambarnya," demikian Gubernur Babel.
[rus]
BERITA TERKAIT: