Parade Pakaian Adat Aceh Hasil Modifikasi Pukau Pengunjung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 27 Oktober 2018, 04:56 WIB
Parade Pakaian Adat Aceh Hasil Modifikasi Pukau Pengunjung
Berfoto bersama Agam dan Inong yang memakai pakaian adat Aceh hasil modifikasi/Net
rmol news logo Pembukaan Pemilihan Duta Wisata ke-12 Tahun 2018 di Aceh beberapa hari lalu mendapat perhatian pengunjung.

Hal tersebut karena adanya parade pakaian adat modifikasi yang dikenakan 46 Agam dan Inong dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Modifikasi pakaian adat daerah masing-masing itu mulai dari bentuk bunga, kue karah, kapal, masjid, naga, hingga burung rangkong.

Kreator dan sekaligus makeup Duta Wisata Aceh Utara, Pasha mengatakan, modifikasi pakaian adat itu dirancang dengan memakan waktu 10 hari.

"Kita berharap tahun depan bisa lebih bagus lagi. Artinya setiap daerah lebih prepare lagi memodifikasi busana daerahnya, sesuai icon dan kekhasan masing-masing," kata Pasha dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (27/10).

Acara tahunan yang mengusung tema "Aceh Hebat melalui Peran dan Aksi Nyata Duta Wisata" ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin yang diwakili Sekretaris, Rasyidah M. Dallah.

Rasyidah mengatakan, acara tahuan ini sangat penting dalam rangka membangun kesadaran dan motivasi generasi muda Aceh untuk mempromosikan keunggulan dan daya tarik pariwisata Aceh, di daerahnya masing-masing. 

Menurut Rasyidah, Pemilihan Duta Wisata Aceh ke-12 yang berbasis pada generasi muda Aceh akan berdampak pada angka kunjungan wisatawan.

Karena para duta wisata inilah, perpanjangantangan Disbudpar dalam menyampaikan informasi bahwa Aceh aman, nyaman, dan kondusif untuk dikunjungi wisatawan.

Selain itu juga bertujuan membangun kepekaan dan kepedulian remaja Aceh terhadap upaya menjaga dan melestarikan budaya asli daerah sebagai salah satu sumber kekayaan dan kekuatan daerah Aceh.

"Aceh memerlukan pemuda yang dapat mempromosikan pariwisata Aceh, baik melalui media massa maupun media sosial, bahwa Aceh sebagai distinasi wisata halal dunia," ungkap Rasyidah.

Sebelum memperagakan pakaian adat modifikasi 46 Duta Wisata (Agam/Inong)  mengikuti berbagai tahapan seleksi dan pengujian akdemis oleh tim dewan juri yang mencakup Agama, Sejarah dan Kebudayaan (adat istiadat), Kepariwisataan, Bahasa Inggris, Pengembangan Kepribadian (Psychotes), dan atraksi kesenian.

Setelah mengikuti berbagai tahap penilaian dari dewan juri 46 Duta Wisata (Agam/Inong) ini akan mengikuti malam final pemilihan Duta Wisata Aceh pada 28 Oktober di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.

Agam dan Inong yang terpilih bakal mewakili Aceh pada duta wisata tingkat nasional yang digelar di Provinsi Kalimantan Tengah, pada 20 hingga 25 November mendatang. [nes]


 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA