Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui grup Whatsapp, Sabtu (20/10).
"Beberapa fasilitas publik seperti listrik dan komunikasi sebagian besar sudah pulih kembali di daerah terdampak bencana," terang Sutopo.
Pemulihan BTS untuk komunikasi di Sulawesi Tengah dari total 3.519 BTS, menurut Sutopo, saat ini sudah mencapai 96,1 persen. Jaringan Telkomsel telah pulih 100 persen. Begitu juga dengan pasokan listrik.
Tujuh gardu induk, 2.086 gardu distribusi dan 45 unit penyulang serta 70 dari 77 unit genset telah dioperasikan. Pelayanan listrik total mencapai 95 persen.
Ia mengakui beberapa daerah memang aliran listrik belum berfungsi di Kabupaten Donggala seperti di sebagian Kecamatan Sindue, Balaesang Tanjung dan Sirenja sehingga perlu dioperasikan genset dan pemasangan instalasi listrik di lokasi pengungsi.
Untuk SPBU, dipastikan sudah 25 unit yang beroperasi di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong, dibantu dengan 13 unit mobil tangki dengan dispenser. Distribusinya melalu 40 truk tangki BBM dengan mengerahkan 132 relawan operator SPBU.
Kondisi perekonomian juga menurut Sutopo, berangsur-angsur normal kembali. Sebanyak 25 pasar daerah, tiga pasar tradisional, tiga pasar swalayan, dan 17 perbangkan telah kembali beroperasi.
"Sekolah darurat telah dijalankan meski masih ada kekurangan tenda darurat dan sarana prasarana pendidikan dan belum semua siswa masuk sekolah," paparnya lebih lanjut.
Sementara itu petugas gabungan bersama relawan masih terus melakukan pembersihan puing-puing bangunan. Sebanyak 251 unit alat berat dikerahkan untuk pembersihan lingkungan dan lainnya, baik di bawah kendali TNI sebanyak 64 unit maupun Kementerian PUPR sebanyak 187 unit.
Ia juga mencatat sebanyak 14.604 personil gabungan dari TNI, Polri, sipil dan relawan dikerahkan untuk penanganan darurat hingga saat ini.
Meskipun evakuasi korban sudah dihentikan secara resmi sejak Rabu (12/1) lalu, hampir setiap hari korban ditemukan oleh petugas dan relawan saat melakukan pembersihan reruntuhan dan puing-puing bangunan atau lingkungan di daerah terdampak bencana.
[wid]