Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dari laporan pos pengamatan Gunung Soputan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) disebutkan bahwa tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4 ribu meter di atas puncak kawah atau 5.809 m di atas permukaan laut.
"Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut," imbuh Suopo.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar enam menit. PVMBG memperkirakan hujan abu vulkanik jatuh di daerah di barat-barat laut Gunung Soputan.
Dengan perkembangan terbaru ini, kata Sutopo, PVMBG mengeluarkan rekomendasi masyarakat agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Soputan. Termasuk menjauhi di dalam area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah. Rekomendasi ini bertujuan untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.
Gunung Soputan saat ini berada pada Status Level III (Siaga).
"Masyarakat di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu," imbau Sutopo.
Selain itu agar mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti di antaranya Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu. Masyarakat juga dihimbau untuk tetap tenang.
"Ikuti semua rekomendasi PVMBG. Pos pengamatan Gunung Soputan terus memantau aktivitas vulkanik," pinta dia.
Menurut Sutopo, masyarakat belum perlu mengungsi karena masih aman. "Di dalam radius 4 km tidak ada permukiman. Jadi masih aman," terangnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: