Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Sukmandaru Prihatmoko mengungkapkan ketika sesar Palu Koro bergerak akan mengancam nyawa manusia sehingga baiknya diperhatikan.
"Kita selalu aktif dan terus melakukan pemberitahuan-pemberitahuan BNPB yang paling responsif memang makanya kita fokus, tapi kan ada juga BPPD, gubernur yang responnya saya rasa masih kurang memang," ungkapnya di Jakarta, Sabtu (29/9).
Selain itu, kata Sukmandaru, pihaknya juga sudah membahas patahan tersebut dengan Kementerian Koordinator Maritim dan ESDM untuk membahas patahan Palu Koro sejak tahun 2015. Namun, disebut respons pemerintah masih kurang.
"Kita pun hati-hati juga, kita tidak boleh sembarang," ujarnya.
Bercermin bencana alam gempa bumi di Lombok, lanjut Sukmandaru, dimana ada pertimbangan yang akhirnya dinyatakan tidak sebagai bencana nasional, nanti akan mengganggu industri pariwisata.
"Itukan sudah terduga kan, jadi hal-hal itu yang mungkin pemerintah karena mikirnya dia lebih dari berbagai angle, sementara kami mikirnya ini berbahaya jangan diabaikan," paparnya.
"Tapi mudah-mudahan dengan adanya ini (bencana gempa Sulteng) kita lebih terbuka lagi mata kita," tandasnya.
[lov]
BERITA TERKAIT: