"Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan SKPD lainnya. Kepala BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk segera menuju ke lokasi bencana," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Puro Nugroho, melalui pesan elektronik, Jumat (28/9).
Laporan sementara, dikatakan Sutopo, banyak bangunan roboh akibat gempa dengan magnitude 7,7. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Saat peringatan dini tsunami diaktivasi, masyarakat merespon dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Hingga saat ini pendataan masih dilakukan. Gempa susulan terus berlangsung dengan kekuatan yang lebih kecil," kata Sutopo.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Sebaiknya tidak berada di dalam rumah atau bangunan karena potensi gempa susulan dapat membahayakan.
"Diimbau masyarakat dapat berkumpul di daerah-daerah yang aman. Hindari lereng-lereng perbukitan yang mudah longsor. Tetap gunakan informasi resmi dari BMKG, BNPB dan BPBD," papar Sutopo.
Adapun gempa pada pukul 14.00 WIB berkekuatan 6 SR dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km. Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala tercatat 1 orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh.
"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan," tukas Sutopo.
[dem]
BERITA TERKAIT: