Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) yang terlibat aksi menggeruduk Kantor Pusat Grab di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, menegaskan bukan pihaknya yang menggerakkan aksi itu. Apalagi, menunggangi dengan tujuan mendapat keuntungan politik.
"Unjuk rasa kami itu untuk menuntut keadilan yang tidak terkait politik dan silakan buktikan oleh bos Grab. Jangan asal membuat pernyataan, silakan bicara berdasarkan fakta, bukan asumsi," kata Anggota Presidium Garda Indonesia, Igun Wicaksono dalam keterangan tertulis, Rabu (26/9).
Lebih lanjut, Igun menilai bahwa tudingan itu merupakan bentuk arogansi untuk mengacuhkan keluhan mitra pengemudi.
Dia menegaskan bahwa aksi kemarin murni untuk meluapkan keluhan atas pemotongan pendapatan yang didapat para driver Grab.
"Karena Grab mengambil 20 persen dari setiap transaksi kami. Ingat bisnis Grab berkembang besar karena mitra pengemudinya," tegasnya.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata sempat mengeluarkan pernyataan bahwa aksi minggu lalu itu diinisiasi oleh driver yang tidak murni. Dengan kata lain, sebatas tercatat sebagai driver tapi tidak pernah menggunakan kesempatan itu untuk mengejar pesanan dalam sehari-hari.
Dia juga menuding ada motif lain, yaitu mencari perhatian politik. Dengan aksi itu diduga para demonstran ingin mencari cantolan di DPR.
"Mereka ingin cari perhatian, sehingga dipanggil DPR dan dapat cantolan politik," ujarnya.
[fiq]
BERITA TERKAIT: