Begitu yang disampaikan oleh Bupati Lombok Barat Fauzan Halid saat ditemui di posko pengungsian di Desa kekait, Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (27/8).
"Masa transisi ini kita fokuskan untuk verifikasi rumah rusak dan pembersihan. sehingga target tanggal 1 September itu sudah ada rumah yang dibangun," kata dia.
Untuk warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, mendapatkan santunan sebesar Rp 50 juta sementara yang sedang maupun ringan mendapat Rp 25 juta. Nantinya, kata Fauzan, uang santunan itu akan langsung masuk ke rekening kepala keluarga.
"Setelah di SK-kan oleh Bupati. Lalu difasilitasi, Pemda buka rekening di bank swasta atas nama yang bersangkutan," jelasnya.
Saat ini, kata Fauzan, pembuatan rekening masih dalam proses dan sekaligus Pemkab Lombok Barat melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah warga.
"Informasi yang kita dengar tanggal 1 September nanti secara simbolis uang diberikan oleh Presiden," ujarnya.
Menunggu pembangunan rumah yang diprediksi memakan waktu sampai enam bulan, Pemkab Lombok Barat tengah fokus untuk membuatkan hunian sementara (Huntara). Pasalnya, warga tidak bisa berlama-lama tinggal dalam tenda darurat mengingat musim penghujan akan tiba.
"Jadi Pemda sedang berusaha mencari cara supaya bagaimana para pengungsi dibangun Huntara," imbuhnya.
Dari data yang dihimpun, dampak gempa di Kabupaten Lombok Barat tercatat 44 korban jiwa meninggal dunia, 399 luka-luka, 116 ribu jiwa mengungsi dan 37 ribu rumah rusak.
[lov]
BERITA TERKAIT: