Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, menyampaikan bahwa pembangunan masjid tersebut bertujuan mendukung kegiatan keagamaan masyarakat. Sedangkan danaunya untuk keperluan generasi penerus mendapatkan air baku.
"Dalam tempat yang sama juga kami akan membangun danau seluas 10 hektar. Dengan tujuan yang pertama adalah apabila hujan tidak kebanjiran, dan apabila kemarau tidak kekeringan, sehingga anak cucu kita ke depan mendapat air baku. Ini yang paling penting," ucap Iwa, Selasa (27/2).
Iwa menambahkan, masjid raya tersebut didirikan di atas lahan seluas 26,2957 hektare. Kapasitas masjid mencapai 33 ribu orang. Ruang untuk salat terdiri dari dua lantai dengan kapasitas lebih dari 13 ribu orang.
"Lantai dasar seluas 11.291 meter, lantai dua seluas 8.329 meter, dan lantai mezanin seluas 2.232 meter, luas ruang luar masjid 17.429,6 meter," jelasnya, dikutip
RMOL Jabar.
Masjid dibangun dengan struktur utama beton, rangka atas dibuat dengan baja bentang panjang 99 meter dengan penutup atap kaca dan alumunium solid panel dengan ketinggian 58 meter, dan empat buah minaret setinggi 99 meter yang menunjukan Asmaul Khusna.
"Seluruh bangunan terdiri di atas struktur pondasi dan tiang pancang," tuturnya.
Ia berharap masjid terapung ini akan menjadi masjid terbesar se-Jawa Barat.
"Diharapkan masjid ini nantinya akan menjadi masjid yang terbesar, setelah Masjid Istiqlal," ucapnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: