Longsoran itu yang menyebabkan retakan di salah satu ruas jalan di sana.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk memperkokoh tebing tersebut.
"Mulai Rabu, tim Pemprov sudah mulai bekerja dan ini adalah kerja sama dari Balai Besar Sungai Ciliwung (BBSC), kemudian Sudin SDA, lalu Bina Marga, Sudin Lingkungan Hidup, semua bekerja di sini untuk membangun kembali," paparnya di lokasi, Jumat (16/2).
Anies menjelaskan, untuk memperkokoh tebing, tim Pemprov memasang batu bronjong sebagai penopang. Fase ini baru penyelamatan.
"Bagaimana kita bisa mengembalikan agar kemiringan yang sekarang terjadi itu bisa diamankan, lalu sesudah itu membangun jalannya," jelas dia.
Batu bronjong dipasang karena pihaknya ingin menggunakan pendekatan natural. Berbeda dengan beton, sambung Anies, bronjong bisa menjadi habitat dari biota-biota air yang hidup di sungai. Dari sisi kekuatan pun menurut dia, batu bronjong lebih kuat ketimbang beton.
Selain kuat, dari sisi biaya juga lebih murah dan ramah lingkungan.
Diakuinya memang lokasi tersebut beresiko longsor. Pasalnya, bagian dalam tebing sungai dulunya memang sudah berongga.
"Sebagian itu tidak padat, jadi ada rongga-rongga di bawahnya," urai Anies.
Nah, demi mencegah terulangnya longsor, pihaknya bakal mengatur batas maksimum kendaraan yang boleh melewati bantaran kali tersebut.
"Kami harapkan ini selesai maksimal satu bulan ini selesai. Maka begitu dibangunnya yang serius, tentu perlu waktu tapi kita harap aman," pintanya.
[wid]
BERITA TERKAIT: