Segenap masyarakat solidaritas lintas agama Semarang berduka, dengan peristiwa penyeragan jemaat di Gereja St. Lidwina Sleman, Yogyakarta. Peristiwa tersebut juga menyinggung sembilu bagi warga Kota Lumpia.
Bertajuk 'Malam Solidaritas Untuk Jogja' kegiatan yang digagas Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Kota Semarang, tersebut merupakan bentuk respon kepedihan yang terjadi di Yogyakarta. Ratusan orang hadir menyalakan lilin secara serempak sebagai bentuk duka yang mendalam.
Ketua Pelita, Setyawan Budi mengaku sangat prihatin atas apa yang terjadi di Gereja St. Lidwina. Meski demikian, ia mengungkapkan aksi solidaritas kali ini bukan hanya untuk merespon apa yang terjadi di Yogyakarta siang tadi, melainkan respon dari semua peristiwa yang terjadi di Indonesia.
"Malam ini, kami siapkan secara spontan. Kami rasa ini merupakan akumulasi dari banyak peristiwa yang terjadi kemarin-kemarin di Tangerang, Yogyakarta, di Jawa Barat. Kami sedih, kami prihatin pada peristiwa ini," ungkap Setyawan, di sela-sela aksi damai seperti diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng, Minggu (12/2).
Senada dengan Setyawan, Kepala paroki Gereja St. Theresia Bongsari, Romo Didik mengungkap rasa dukanya malam ini. Tak hanya itu, dia menambahkan, sajian bendera setengah tiang di panggung sebagai bentuk simbol duka, segenap masyarakat Semarang.
Romo Didik menegaskan, bahwa tidak ada ruang bagi kekerasan. Dia juga tidak menghendaki adanya intoleransi bagi sesama umat beragama. Ia juga berharap supaya semua pihak tidak mudah terpancing dan bagi siapapun yang memiliki niat jahat, lanjut Romo Didik bisa dibukakan pintu hatinya.
"Saya yakin, mereka masih memiliki hati nurani. Saya berharap supaya nurani mereka dibuka dan segera sadar, bahwa perbuatan mereka itu tidak berguna dan melukai nilai pancasila," pungkasnya
Sebelumnya, seorang remaja dengan membawa pedang menyerang jemaat yang mengikuti kebaktian misa pagi di Gereja St. Lidwina Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2).
Orang tak dikenal tersebut diketahui langsung menerobos masuk ke dalam gereja dengan melukai sejumlah orang termasuk Romo Pierre yang sedang memimpin misa.
Kejadian itu mengakibatkan sejumlah orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit, termasuk Romo Prier yang memimpin ibadah.
[nes]