Gunung Agung Erupsi, Bandara Ditutup, Menpar Minta Wisatawan Bersabar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 28 November 2017, 14:58 WIB
Gunung Agung Erupsi, Bandara Ditutup, Menpar Minta Wisatawan Bersabar
rmol news logo . Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali kembali ditutup. Penutupan dilakukan selama 24 jam, Selasa-Rabu (28-29/11), sejak pukul 07.00 WITA. Erupsi Gunung Agung yang terjadi semalam menutupi ruang udara di atas Bandara Ngurah Rai sehingga mempengaruhi keamanan penerbangan.

Penutupan itu disampaikan oleh Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau dikenal dengan AirNav Indonesia. AirNav menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4274/17 mengenai perpanjangan penutupan bandara.

Semula, bandara ditutup sampai Selasa (28/11) pukul 07.00 WITA, sekarang menjadi sampai Rabu (29/11) pukul 07.00 WITA.

"Setelah erupsi yang terjadi tadi malam, diadakan rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara pukul 01.00 WITA bersama seluruh stakeholder terkait. Diputuskan dalam rapat tersebut bahwa penutupan diperpanjang sampai besok pagi pukul 07.00 WITA. Keputusan rapat disampaikan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan disetujui," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, Rabu (28/11).

Sebab, lanjut Wisnu, keputusan penutupan merupakan kewenangan regulator, yang ditindaklanjuti dengan penerbitan NOTAM oleh Airnav Indonesia.

Keputusan tersebut, lanjutnya, diambil mengingat aktivitas Gunung Agung yang terus meningkat dan adanya erupsi. Memang data paper test yang disampaikan pihak penyelenggara bandara dan petugas Kantor Otoritas Bandara IV menunjukkan hasil NIL VA (Volcanic Ash) di area bandara, namun ruang udara telah terdampak abu vulkanik.

Dijelaskan Wisnu, laporan data analisa dan prediksi arah serta kecepatan angin dari BMKG menunjukan bahwa arah angin dari utara hingga timur laut dengan kecepatan 5-10 kts.

Selain itu, informasi SIGMET dari MWO Ujung Pandang menunjukan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah selatan dan barat daya sehingga menutupi ruang udara di atas bandara.

"Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyatakan sesuai ploting area Volcanic Ash Advisory menunjukkan bahwa jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara telah tertutup sebaran abu vulkanik, sehingga ini membahayakan penerbangan," papar Wisnu.

Dia menyampaikan, sebagai dampak dari penutupan ini, seluruh penerbangan dari dan menuju Denpasar dibatalkan. "Kami dan seluruh stakeholder terkait mengedepankan keselamatan penerbangan. Jadi keputusan ini diambil demi alasan keselamatan penerbangan," pungkas Wisnu.

Dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara harap bersabar. Kejadian alam, seperti erupsi gunung itu secara teknis memang tidak mudah diprediksi.

"Ikuti terus info dan perkembangan Bali dan Gunung Agung, hari ini kami melincurkan dark site di indonesia.travel, website Kemenpar. Yang ingin up date info terkait dengan aktivitas terbaru Gunung Agung silakan. Yang ingin mengeksplorasi info destinasi wisata Indonesia lain, juga silakan," kata Menpar. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA