Tanda-tanda Gunung Agung Meletus Lebih Besar Sudah Terpantau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 27 November 2017, 06:44 WIB
Tanda-tanda Gunung Agung Meletus Lebih Besar Sudah Terpantau
Foto/Net
rmol news logo . Erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali terus meningkat. Tingkat erupsi sekarang meningkat dari fase freatik ke magmatik, sejak teramati sinar api di puncak, Sabtu (25/11), pukul 21.00 WITA.

"Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin pagi.

Kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai erupsi eksplosif dengan suara dentuman lemah yang terdengar sampai jarak 12 km dari puncak. Sinar api semakin sering teramati di malam hari berikutnya.

"Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung hari ini pukul 06.00 WITA.

"Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunungapi," sebut Sutopo.

Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 3000 m dan warna asap kelabu. Terlihat sinar api. Tremor non harmonik menerus amplitudo 1-10 mm (dominan 1-2 mm).

Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di area dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah.

"Dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung," lanjut Sutopo.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.

BNPB mengkoordinasi potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung. Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung.

"Masyarakat yang berada di dalam radius 8 km dan peluasan 10 km dihimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang. Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak Sabtu malam menyusul erupsi," demikian Sutopo. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA