Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan gempabumi berkekuatan 5,0 skala richter terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 1,21 LS dan 119,96 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 3 km arah timur laut Kota Pakuli, Kabupaten Donggala pada kedalaman 10 km.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di daerah Palu dan Parigi dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III-IV MMI), Donggala II SIG (III MMI).
"Banyak warga di Kota Palu lari berhamburan keluar rumah karena ingin menyelamatkan diri. Namun demikian, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempabumi," ucap Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi sesaat lalau.
Gempabumi ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar yang diduga merupakan aktivitas Sesar Palukoro.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa dipicu penyesaran dengan mekanisme oblique normal yaitu penyesaran dengan kombinasi pergerakan mendatar dan turun," ujar Daryono.
Hingga pukul 16.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada Masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," demikian Daryono.
[rus]
BERITA TERKAIT: