Moeldoko sangat berempati kepada para petani sebab kesuksesan panen di Indramayu tidak merata. Dia pun turun langsung menyemangati para petani di Balai Desa Nunuk, Kecamatan Lelea.
"Saya anak petani, jadi saya bisa memahami kesulitan para petani di sini," kata Moeldoko disambut antusias ratusan petani, Rabu (22/11).
Di Desa Nunuk, penurunan produksi padi terjadi hingga 50-60 persen karena serangan hama dan virus. Kebanyakan petani hanya bisa memanen empat sampai ton per hektare, sangat jauh dari hasil yang diharapkan.
Namun demikian, Moeldoko mengajak para petani cepat bangkit dan kembali bekerja keras di musim tanam berikutnya. Kepada para petani, mantan Panglima TNI ini memaparkan bagaimana proses pertanian yang baik. Mulai dari pembenihan, pemupukan, pemberantasan hama, sampai aspek teknologi pertaniannya.
"Dengan teknologi, kita bertani dengan kepastian bukan semoga," ujarnya.
Moeldoko menyampaikan, petani binaannya di sejumlah daerah bisa memanen sedikitnya 9 ton per hektare berkat bantuan teknologi. Mereka menggunakan benih padi M70D dan M400 yang merupakan hasil teknologi. Keunggulannya, M70D bisa dipanen hanya dalam waktu 70 hari, sementara M400 memiliki 400 bulir padi per tangkai.
"Di Malang 9,2 ton, Jember 9,3 ton dan Jombang 9,5 ton," kata Moeldoko tentang hasil dua varietas benih itu.
Dia juga akan menggelar syukur panen di Kecamatan Sukra yang mengalami sukses panen. Acara turut dihadiri menteri pertanian dan gubernur Jawa Barat.
"Saya ingin empat bulan ke depan juga bisa mengadakan syukur panen di tempat ini," tegas Moeldoko disambut semangat para petani.
Kepala Desa Nunuk Mashadi menyampaikan terima kasih kepada Moeldoko yang sudah berbagai ilmu dan pengalaman kepada petani di wilayahnya.
"Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kami ambil dari klinik pertanian oleh Bapak Moeldoko hari ini. Semoga ini adalah titik balik kita untuk meningkatkan produksi pertanian ke depannya," jelas Mashadi bersemangat.
[wah]
BERITA TERKAIT: