Ada tiga partai yang satu suara dengan Partai Nasdem ikut mengusung Emil di pesta politik Jabar dan menyodorkan kader terbaiknya mendampingi walikota Bandung tersebut. Yakni, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan UU Ruzhanul Ulum, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ada nama Syaiful Huda, dan Partai Golkar (PG) usung Daniel Mutaqin Syafiuddin,
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin memprediksi pada akhirnya yang terjadi musyawarah, di mana koalisi partai antar pendukung Emil berembug menentukan yang layak menempati posisi cawagub.
"Nanti dilihat, siapakah pendanaannya yang paling besar, jadi ada fase-fase yang lain. Siapakah yang paling banyak didukung wakilnya, populernya paling tinggi," kata Ujang seperti diberitakan
RMOLJabar.Com, Minggu (19/11).
Misalnya, kata Ujang, apabila Emil ini membutuhkan suara di Pantura, jelas di wilayah tersebut dukungannya akan lebih banyak ketika mengusung Daniel Mutaqin Syafiuddin. Lain halnya jika Emil ingin lumbung suara yang besar di wilayah selatan Jabar maka Uu Ruzhanul Ulum yang bupati Tasikmalaya yang harus dipilih dan disepakati partai koalisi.
"Itu mesti akan dilihat banyak faktor untuk menentukan wakilnya. Selain dari pendanaan, kelemahan RK di mana, dan faktor-faktor lain," paparnya.
Ujang mengingatkan, Emil harus memetakan secara objektif calon pendampingnya bersama partai koalisi. Sebab, tidak baik jika dibiarkan saling berebutan.
"Satu, Golkarnya sudah gonjang-ganjing, kedua, masa menentukan wakil juga gonjang-ganjing. Ini juga berbahaya bagi perjalanan politik untuk menjadi gubernur," terangnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: