Apalagi ada informasi masyarakat yang menyebut jalan inspeksi BKB di kawasan Tanah Abang menjadi lahan prostitusi.
Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa masyarakat yang tinggal di sana tidak terdaftar sebagai warga Jakarta.
"Itu berdasarkan data Pak Walikota, dan Pak Wali sudah intensif berdiskusi bersama kami, sudah dilaporkan di Rapim kemarin. Itu bukan warga Jakarta," tegas Sandi saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Senin (6/11).
Kata Sandi, mereka yang tinggal di situ hanya menetap sementara untuk menaruh barang-barang hasil memulung. Lama-kelamaan, karena sudah kebanyakan warga yang tinggal di sana, tempat itu dijadikan kompleks prostitusi terselubung. Karena itu, Pemprov DKI akan mengambil tindakan tegas.
"Jadi, mereka hanya sementara di sana. Menaruh barang-barangnya pemulung. Dan ada lokasi yang digunakan sebagai prostitusi. Kami akan tindak tegas di lapangan," terang Sandi.
Dia masih enggan menjelaskan lebih rinci soal langkah tegas yang dimaksud. Yang dia tahu adalah kebanyakan masyarakat di pemukiman liar itu bukan penjaja seks.
"Pemulung mengakomodasi botol bekas air mineral kemasan, nanti kita coba sinerginya dengan bank sampah," jelas Sandi.
[ald]
BERITA TERKAIT: