Salah satu yang menjadi pertanyaan masyarakat dari dampak kebijakan itu adalah nasib karyawan penjaga gerbang tol. Apakah mereka akan diberhentikan setelah digantikan oleh mesin transaksi elektronik?
"Jasa Marga menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja karyawan," ujar Vice President Operations Management PT Jasa Marga, Raddy R. Lukman, di Gedung Galeri Nasional, Jakarta, Senin (30/10).
Dia menambahkan, Jasa Marga menyiapkan program Alih Profesi sebagai antisipasi terhadap pengurangan karyawan setelah elektronifikasi jalan tol.
"Program Alih Profesi atau A-life sudah kami siapkan bagi karyawan," ungkap Raddy.
Menurutnya, program ahli profesi telah menyediakan lebih dari 900 formasi di kantor pusat Jasa Marga, cabang, dan anak perusahaan. Bahkan, pilihan untuk menjadi pengusaha juga disediakan oleh Jasa Marga.
"Program A-Life merupakan program pengalihan pekerjaan, atau perubahan jalur karir ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya. Boleh memilih tanpa unsur paksaan," kata Raddy.
[ald]