Belum banyak informasi yang disampaikan pihak KPK kepada wartawan soal itu. Ketua KPK Agus Rahardjo hanya membenarkan, anak buahnya melakukan OTT di Jawa Tengah. "Betul ada OTT di Jateng," ujar Agus saat dikonfirmasi, tadi malam. Selebihnya, Agus tak mau memberi penjelasan. "Tunggu konpers (konferensi pers) besok," ucapnya, singkat.
Jubir KPK Febri Diansyah menambahkan, OTT dilakukan di tiga kota yakni Tegal, Balikpapan dan Jakarta. "Di tiga kota ini ada kegiatan tim penindakan," ungkapnya, tadi malam. Ada lima orang yang diamankan dari rangkaian OTT itu. Ada yang penyelenggara negara, ada yang swasta. "Nama, jabatan, belum bisa kami sampaikan saat ini. Nanti setelah riksa 24 jam, ekspose, setelah itu tentukan status masing-masing pihak diamankan. Bisa tersangka kalau ada bukti permulaan cukup," tuturnya.
Dalam operasi itu, diamankan uang ratusan juta rupiah. Menurut Febri, uang itu berkaitan dengan sektor kesehatan. "Indikasi kaitan di sektor kesehatan. Ada indikasi transaksional di sana, dugaan penerimaan hadiah atau janji. Kami periksa dulu, besok kami konpers," tandasnya.
Wartawan sendiri sudah mendengar informasi, yang kena OTT adalah Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno. Informasi itu terkonfirmasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Barusan saya dapat laporan dan sudah dibawa ke Jakarta," kata Ganjar saat diminta konfirmasi seusai acara KPU Jawa Tengah di Semarang, kemarin.
Ganjar kecewa masih ada korupsi yang dilakukan di wilayah yang dipimpinnya. Dia mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota selalu berhati-hati dan menjauhi perilaku korupsi. "Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT," selorohnya.
Politisi PDIP ini mengaku besok pagi akan langsung mengunjungi Kota Tegal untuk mengingatkan jajaran Pemkot Tegal pasca OTT tersebut. "Insya Allah besok saya akan jalan ke sana (Tegal) dan mampir untuk mengingatkan kepada kawan-kawan," ungkap Ganjar. Kabar itu diperkuat dengan foto ruang kerja Walikota Tegal yang disegel KPK.
Dilansir dari Laman radartegal. com Masitha diciduk di kantornya usai mengikuti rapat di Ruang Adipura Balai Kota Tegal, sekitar pukul 6 petang. "Tadi setelah mengikuti rapat di adipura, walikota (Masitha) bermaksud kembali ke ruangannya. Namun, di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu. Kemudian ibu langsung dibawa menggunakan mobil," ujar salah satu PNS di lingkungan Pemkot Tegal.
Informasi lain menyebut, walikota yang sedang bersiap-siap maju lagi pada Pilwakot Tegal 2018 itu ditangkap rumah dinasnya, kompleks Balai Kota, Jalan Ki Gede Sebayu. Perempuan yang akrab disapa Bunda Sitha itu diduga menerima suap dari seorang pengusaha di Kota Tegal.
Perempuan kelahiran 10 Januari 1964 ini menjabat Walikota Tegal sejak 23 Maret 2014. Dia berpasangan dengan Nursholeh. Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar. Sebelum mencalonkan diri sebagai pemimpin Kota Tegal, Sitha merupakan calon legislatif dari Partai Nasdem untuk daerah pemilihan Jawa Barat I. Mashita merupakan anak dari bekas Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Soeparno. ***
BERITA TERKAIT: