Warga Asli Bekasi Terpinggirkan, Perlu Afirmasi Kebijakan Hunian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 30 Agustus 2017, 09:49 WIB
Warga Asli Bekasi Terpinggirkan, Perlu Afirmasi Kebijakan Hunian
Anggawira/Dok
rmol news logo Kota Bekasi belum menjadi layak huni bagi warga pribumi. Hingga saat ini, kawasan bekasi masih banyak terdapat kawasan-kawasan kumuh lantaran pembangunan infrastruktur yang tak berarah.

Bakal calon walikota Bekasi, Anggawira memaparkan, buruknya infrastruktur jalan lingkungan, ketidaktersediaan air dan sanitasi, kurangnya ruang terbuka hijau adalah masalah-masalah yang membuat kawasan Bekasi memiliki daerah-daerah kumuh.

"Pemerintah harus targetkan di periode mendatang Bekasi bisa jadi kota yang nyaman untuk ditinggali bagi warga asli bekasi,” kata Anggawira.

Menurut Anggawira, pada kepemimpinan walikota saat ini memang telah dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi kawasan kumuh di Kota Bekasi seperti pembuatan sanitasi dan program bedah rumah. Namun upaya tersebut tidak terlalu menampakkan hasil.

Diketahui bahwa sejak bulan Desember 2016 yang lalu hingga Maret 2017, jumlah kawasan kumuh masih berada di 112 titik yang tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi dengan total luas mencapai 443 hektar.

"Masalah ini memang sangat kompleks, sebab banyak aspek yang perlu diperbaiki. Lebih baik kita fokus menyelesaikan satu-satu dulu contohnya selesaikan sanitasi lebih dulu,” imbuh Anggawira yang juga akademisi di Universitas Islam As-Syafiiyah Jakarta.

Anggawira menjelaskan, masalah sanitasi saat ini memang banyak dikeluhkan oleh warga Bekasi. Hingga saat ini beberapa daerah di Kota Bekasi masih kesulitan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Pada tahun lalu saja diketahui bahwa hanya satu persen dari total 2,6 juta penduduknya yang sudah terakses sanitasi layak.

“Dengan perbaikan satu persatu, tapi bisa fokus terselesaikan maka saya yakin ke depannya Bekasi bisa jadi Kota layak huni. Kawasan kumuh akan bisa diatasi,” cetus Wakil Ketua Umum DPD Gerindra Jawa Barat tersebut.

Anggawira yang juga seorang pengusaha ini menuturkan bahwa selain upaya dari pemerintah setempat untuk dapat menjadikan Kota Bekasi layak huni juga diperlukan peran masyarakat. Sebab saat ini gaya hidup masyarakat Bekasi yang kurang menjaga lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kawasan kumuh di Bekasi.

"Yang paling utama yaitu Pemkot harus jelas targetannya atau kata lainnya Pemkot jangan sampai salah arah. Nah masalahnya sekarang kok Pemkot terlihat orientasinya hanya pembangunan infrastruktur terus, sementara efek dari itu warga asli Bekasi terpinggirkan," pungkas Anggawira.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA