Hal tersebut diungkapkan Mantan Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dalam dialog bersama Lembaga Kajian MPR RI di Ruang GBHN, Komplek Parlemen, Senayan (22/8).
Habibie menyebutkan Indonesia merupakan lahan hijau yang dikelilingi lautan yang luas dan dekat lahan coklat yang luas di daratan barat dan timurnya.
"Suatu lahan yang hijau di tengah-tengah tanah coklat, itulah benua maritim Nusantara, itulah Indonesia," ujar Habibie
Menurutnya, keunikan Indonesia sebagai benua maritim adalah lautan yang mampu menyimpan energi matahari.
"Jadi air dalam suatu waktu air dari benua maritim nusantara bergerak ke timur dan itu yang disebut energi matahari bisa disimpan di dalam air," jelas Habibie.
Mantan Menteri Riset dan Teknologi itu menambahakan keunikan tersebut menjadikan Indonesia menjadi pusat penelitian perubahan dan anomali iklim dunia. Pertemuan arus dari benua maritim dengan arus disekitar benua Amerika akan menimbulkan fenomena el nino yang berbengaruh kuat pada iklim dunia.
Habibie menyebut posisi strategis Indonesia juga menjadikan negara maritim menjadi milik masyarakat dunia.
"Di dunia ini yang menenukan mekanisme cuaca itu adalah benua maritim Indonesia," demikian Habibie.
[san]
BERITA TERKAIT: