"Tahun depan anggaran Rp 5,5 triliun untuk bibit dan benih," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai pelantikan pengurus Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) di kantornya, Jakarta (Senin, 21/8).
Menurutnya, dengan anggaran tersebut, MPPI diminta untuk menyediakan benih bersertifikat dengan target swasembada pangan. Kementan dengan MPPI bakal menjadi produsen pengadaan bibit dan benih holtikultura.
Untuk proses pendampingan, Kementan mengalokasikan Rp 180 miliar untuk dilaksanakan MPPI. Amran berharap sinergi dengan MPPI dalam pengawalan benih sangat penting untuk menjaga kualitas tanaman.
"Tanpa MPPI, kami yakin tidak bisa optimal," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya ingin benih yang ditanam petani merupakan jenis unggul karena akan mempengaruhi hasil panen. Amran mencontohkan, kelapa sawit butuh empat tahun untuk mendapatkan hasil setelah ditanam, sedangkan komoditas karet butuh waktu lebih lama yaitu tujuh tahun.
Selain itu, sertifikasi dan hak paten juga menjadi jaminan tersedianya benih bermutu tinggi. Produksi benih berkualitas dinilai akan mengurangi impor benih. Saat ini, penyerapan subsidi benih lokal sudah mencapai 60 persen.
"Pemerintah bakal memproses sertifikasi tanaman holtikultura. Benih yang bakal dikedepankan sertifikasinya adalah pala, bawang putih, kedelai, cengkeh, kakao, mente, dan lada," imbuhnya.
[wah]
BERITA TERKAIT: