Aplikasi "Ceria", Bangkitkan Kesadaran Dan Semangat Perangi Narkoba

Senin, 21 Agustus 2017, 09:56 WIB
Aplikasi "Ceria", Bangkitkan Kesadaran Dan Semangat Perangi Narkoba
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pengguna narkoba di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Narkoba yang disalahgunakan di Indonesia sebagian besar dikirimkan dari Tiongkok.

Hal tersebut disampaikan penggagas sekaligus pencipta aplikasi Ceria (Cintai Keluarga Jauhi Narkoba) Hendra Febrizal seperti dimuat RMOLSumut.Com.

"Sepanjang tahun 2016, ada 250 ton narkotika masuk ke Indonesia dari Tiongkok, belum lagi dari 10 negara lain dan perkiraan omsetnya mencapai Rp 72 triliun pertahun," katanya.

Pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar dengan memeranginya, namun tetap dalam kondisi darurat narkoba.

"Presiden menyatakan perang terhadap narkoba, kejar dan tangkap bahkan dor kalau UU mengizinkan, tetapi Indonesia tetap darurat narkoba. Masalahnya menurut Komjen Budi Waseso, narkotika hanya ditangani oleh BNN dan sebagian polisi, sementara komponen masyarakat tidak bekerja atau tidak pro aktif," jelas Hendra.

Oleh karena itu, ia  bersama rekan-rekan menggagas dan menciptakan aplikasi Ceria. Aplikasi tersebut diyakini akan membangkitkan kesadaran dan semangat masyarakat untuk memerangi narkoba.

Aplikasi tersebut, lanjut Hendra, juga akan mengikis penyebab dari munculnya sikap acuh masyarakat terhadap narkoba dan bahaya penyalahgunaannya.
 
"Banyak alasan mengapa masyarakat tidak proaktif. Survey Analytical Hierarchy Process (AHP) mengatakan, ditemukan tingkat kepercayaan terhadap aparat penegak hukum sangat rendah, resiko yang sangat tinggi, tidak adanya jaminan yang pasti bagi saksi dan pelapor, 86 atau damai ditempat bagi pengedar, proses yang terlalu administratif, bertele-tele, dan biaya yang sangat tinggi," demikian Hendra.[wid] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA